Lihat Sulteng – Satgas III Preventif Operasi Madago Raya terus mengintensifkan pendekatan kepada masyarakat melalui kegiatan sambang warga di wilayah operasi. Kegiatan ini dilakukan secara serentak di empat pos keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), yaitu Pos Tamanjeka, Kalora, Masamba, dan Tabalu.
Komandan Satgas III Preventif, Kombes Pol. Kurniawan Tandi Rongre, S.I.K., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan sambang ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara aparat keamanan dengan masyarakat, serta mendengar secara langsung tentang situasi dan kondisi terkini di wilayah tersebut.
“Kehadiran kami di tengah masyarakat tidak hanya untuk memberikan rasa aman, tetapi juga untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan, masukan, atau kebutuhan mereka. Kami ingin memastikan bahwa wilayah ini tetap kondusif dan masyarakat merasa nyaman menjalani aktivitas sehari-hari,” ujarnya.
Selain itu, Kasatgas III Preventif menekankan pentingnya sinergi antara Satgas Operasi Madago Raya dengan masyarakat sebagai mitra utama dalam menjaga keamanan.
“Kegiatan seperti ini adalah wujud nyata dari pendekatan humanis yang kami terapkan. Kami ingin masyarakat merasa bahwa mereka adalah bagian dari solusi dalam menjaga stabilitas wilayah. Dengan komunikasi yang baik, potensi gangguan keamanan dapat ditekan sedini mungkin,” kata Kombes Pol. Kurniawan.
Selama kegiatan, anggota Satgas menyempatkan diri berdialog dengan warga, memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga keamanan bersama, serta mengingatkan warga untuk segera melaporkan apabila menemukan hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar.
“Kegiatan sambang warga ini rencananya akan terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai bagian dari strategi pengamanan yang mengutamakan kedekatan dengan masyarakat,” pungkasnya.
Warga menyambut baik kegiatan ini, seperti yang diungkapkan oleh Aisyah, seorang warga desa Kalora.
“Kami merasa lebih tenang dengan adanya sambang dari aparat. Mereka juga memberikan banyak informasi yang bermanfaat bagi kami,” ujarnya.
Operasi Madago Raya sendiri merupakan upaya gabungan aparat keamanan dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di wilayah Sulawesi Tengah. Dengan pendekatan preemtif dan preventif seperti ini, diharapkan masyarakat dan aparat dapat bersinergi menciptakan suasana yang aman, damai dan kondusif.