LMND tuntut kapolresta Palu dicopot

LihatSulteng.com – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menuntut pencopotan Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Palu dari jabatannya.

Menurut Ketua Eksekutif Daerah LMND Palu, Jalal Arianza, desakan ini imbas dari kekerasan aparat kepolisian terhadap mahasiswa se-Kota Palu saat aksi damai #KawalPutusanMK yang berlangsung di DPRD Sulteng pada 23 Agustus 2024 lalu.

“Menurut laporan yang kami terima, beberapa mahasiswa harus dilarikan ke rumah sakit akibat tindakan kekerasan yang diduga berasal dari instruksi arogan dan membabi buta kapolresta Palu,” kata Jalal dalam rilis tertulis kepada LihatSulteng.com, Rabu (28/8/2024).

Jalal menilai, tindakan represif yang dilakukan polisi dianggap sangat bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab kepolisian sebagaimana tercantum dalam undang-undang, yaitu untuk melindungi dan mengayomi masyarakat.

Baca Juga :  Gebyar Tanam Pohon Serentak se-Nusantara, KSE Untad tanam 50 bibit pohon mahoni di Sigi

“Tetapi, ada anomali terkait perkembangan situasi ini. Saat tuntutan pencopotan kapolresta Palu gencar dilakukan oleh berbagai pihak, justru muncul usaha yang berniat meredam desakan tersebut,” imbuh Jalal.

Upaya itu, sambung Jalal, terjadi setelah aksi solidaritas mahasiswa kepada korban aksi yang dilakukan sejumlah perwakilan mahasiswa antarkampus di Polda Sulteng, Senin (26/8). Kemudian usai sejumlah utusan organisasi yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus menggelar konsolidasi di Sekretariat PMII Sulteng (27/8).

“Justru muncul upaya dari pihak kepolisian untuk mengadakan pertemuan dengan beberapa organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus Rabu, 28 Agustus 2024 di salah satu kafe di Palu. Tapi, kami menolak undangan tersebut,” terangnya.

Baca Juga :  KPU Sulteng nyatakan lengkap berkas pendaftaran Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto

Padahal sebelumnya, lanjut Jalal, Kelompok Cipayung Plus Palu sudah bersepakat dan tegas menyatakan menuntut kapolresta Palu dicopot dari posisi yang diembannya sekarang, serta mengusut tuntas para pelaku kekerasan dari unsur kepolisian.

“Aliansi mahasiswa berjuang untuk keadilan dan kebenaran, bukan untuk diatur dalam skenario yang sudah dirancang pihak tertentu,” ujarnya.

“Kami menolak segala bentuk intimidasi dan manipulasi, serta akan terus memperjuangkan agar kapolresta Palu dicopot dari jabatannya dan pelaku kekerasan diproses hukum secara transparan.” pungkas Jalal.

Jalal menyebut LMND masih akan terus berjuang sampai tuntutan mereka terpenuhi dan berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Pihaknya juga akan menggelar aksi lanjutan dan mengundang seluruh elemen masyarakat untuk bergabung dalam gerakan ini sebagai bentuk solidaritas melawan ketidakadilan. (RDR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *