Aktivis Mahasiswa Kecam Pembukaan Lahan Sawit di Tojo Una Una

PALU, LIHATSULTENG.COM– Pernyataan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, untuk menjadikan Kabupaten Tojo Una-Una sebagai “Kabupaten Sawit” menuai kritik dari aktivis mahasiswa Ahmad Alhabsyie.

Dia mengungkapkan, alih-alih terdengar sebagai gagasan pembangunan, pernyataan tersebut justru dinilai sebagai ancaman terhadap ruang hidup masyarakat.

“Di balik iming-iming kemakmuran, pembukaan lahan sawit skala besar berpotensi merusak lingkungan dan mengancam ruang hidup masyarakat,” ujar Ahmad Alhabsyie, Rabu (21/05/2025).

Dampak Pembukaan Lahan untuk Sawit

Hilangnya Habitat

Ahmad Alhabsyie menilai pembukaan lahan untuk perkebunan sawit akan menghancurkan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, dan menghilangkan tempat pencaharian masyarakat itu sendiri.

Pembukaan lahan untuk perkebunan sawit merupakan sumber utama deforestasi di Indonesia dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Pembukaan lahan untuk sawit sering kali melibatkan konversi hutan, yang mengakibatkan hilangnya habitat satwa liar, berkurangnya biodiversitas, dan peningkatan risiko kebakaran hutan.

Baca Juga : Pimpin Upacara HUT Polhut ke-58, Gubernur : Nyalakan Semangat Bhakti Wirawana Menjaga Hutan

Konflik dengan Masyarakat Adat

Pembukaan lahan untuk perkebunan sawit seringkali terjadi tanpa persetujuan masyarakat adat, yang menyebabkan konflik dan ketegangan sosial.

Deforestasi

Pembukaan lahan untuk perkebunan sawit berkontribusi besar terhadap deforestasi di Indonesia. Menurut Greenpeace, sekitar 23 juta hektar hutan tropis Indonesia hancur antara tahun 2001 dan 2020, terutama akibat pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.

Risiko Kebakaran Hutan

Pembukaan lahan untuk perkebunan sawit seringkali melibatkan pembakaran hutan. Kebakaran hutan dapat menimbulkan polusi udara, merusak ekosistem, dan mengancam kesehatan masyarakat.

Pengaruh pada Sumber Daya Air

Pembukaan lahan untuk perkebunan sawit dapat memengaruhi siklus air dan menyebabkan penurunan kualitas air.

Sebagai anak daerah Tojo Una-Una, Ahmad Alhabsyie mengecam keras pembukaan lahan sawit di tanah kelahirannya.

Baca Juga : Pemkab Sigi dan Donggala Terima Rumah Huntap

“Kami, sebagai aktivis mahasiswa, menolak dan mengecam keras rencana pembukaan lahan sawit yang justru akan merugikan masyarakat,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *