LihatSulteng.com – Karya Salemba Empat (KSE) yang diinisiasi delapan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) angkatan 1984, sukses menggelar kegiatan monumental bertajuk “Gebyar Tanam Pohon Serentak Se-Nusantara”.
Dalam agenda nyata perlindungan nyata lingkungan ini, KSE melakukan penanaman pohon di 40 titik strategis yang membentang dari Aceh hingga Papua. Lebih dari 4.000 bibit pohon dari berbagai jenis, seperti pohon kayu, buah, bakau, dan hias, ditanam di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini melibatkan 35 perguruan tinggi negeri mitra KSE dan didukung penuh oleh Yayasan Karya Salemba Empat, para donatur, serta instansi pemerintah daerah setempat.
Adapun di Sulawesi Tengah, acara melibatkan mahasiswa penerima beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) yang berasal dari Universitas Tadulako dan bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dan lembaga.
Penerima beasiswa KSE Universitas Tadulako (UNTAD) turut ambil bagian dengan menanam 50 bibit pohon mahoni yang dibagi menjadi dua titik di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Minggu (15/9/2024).
Ketua Panitia, Adriansya, menjelaskan bahwa selain kegiatan menanam pohon, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Kami ingin menanamkan kesadaran lingkungan kepada mahasiswa sekaligus melatih kemampuan komunikasi dan negosiasi mereka,” ujarnya.
Adriansya juga menekankan pentingnya sinergi antarperguruan tinggi dalam mendukung program pelestarian lingkungan.
Ia juga mengatakan KSE UNTAD berhasil menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga internal dan eksternal kampus, seperti RnD Fakultas Pertanian UNTAD, Media Partner RAGAM PALU, Bright Scholarship, Unit Pengkajian Hindu Dharma Mahasiswa Universitas Tadulako, dan Komunitas KSE.
“Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan gerakan yang berkelanjutan untuk pelestarian lingkungan di masa mendatang,” tambahnya.
Masih kata Adriansya, Gerakan Tanam Pohon Serentak ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
Penanaman pohon secara massal, lanjutnya, dinilai sebagai solusi efektif dalam menurunkan kadar karbon dioksida di atmosfer dan mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah.
Keterlibatan generasi muda dalam aksi nyata ini juga menjadi bukti bahwa upaya pelestarian lingkungan membutuhkan kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat.
Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi berbagai elemen masyarakat untuk terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan.
“Kolaborasi antara pemerintah, dunia akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang,” tuturnya.
“Gebyar Tanam Pohon Serentak Se-Nusantara tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga menjadi simbol kuat dari komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya. Red