Pemerintahan yang cerdas bukan lagi sekadar impian, tetapi menjadi kenyataan yang kian dekat berkat kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau lebih populer dengan sebutan Artificial Intelligence (AI).
Dalam upaya menuju pemerintahan yang lebih efisien, responsif, dan transparan, penggunaan teknologi AI telah menjadi kunci dalam membentuk apa yang kemudian dikenal sebagai “smart government“.
Teknologi AI memungkinkan pemerintah untuk memproses dan menganalisis data dengan cepat dan akurat.
Misalnya, di bidang data administratif hingga data sensor di lapangan, AI dapat mengekstrak wawasan berharga yang membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Contoh lain pada sektor layanan publik, AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan yang disediakan kepada masyarakat.
Meski demikian, adaptasi AI di pemerintahan di seluruh Indonesia sejatinya telah diterapkan lewat prosedur digitalisasi pelayanan publik, sejak 15 tahun silam. Itu termaktub dalam Undang-Undang (UU) 25/2009 tentang Pelayanan Publik.
Dalam regulasi tersebut, memuat seputar pemanfaatan teknologi informasi untuk memudahkan masyarakat dmuntuk mengakses informasi dan berinteraksi dengan sistem layanan elektronik.
Namun, sambil menghargai keberadaan teknologi AI yang kini mengalami perkembangan pesat, penting untuk mempertimbangkan sejumlah aspek kritis.
Pertama, privasi data adalah kekhawatiran utama. Dengan jumlah data yang semakin besar yang dikumpulkan dan dianalisis, pemerintah perlu memastikan bahwa informasi pribadi warga dilindungi secara ketat dan bahwa regulasi yang memadai diberlakukan untuk mencegah penyalahgunaan data.
Kedua, memastikan bahwa pemerintahan yang cerdas tidak meninggalkan siapa pun. Ini berarti memastikan aksesibilitas teknologi bagi semua lapisan masyarakat dan mengurangi kesenjangan digital. Transformasi menuju smart government harus inklusif dan memperhitungkan kebutuhan serta kepentingan semua warga, tanpa terkecuali.
Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini dengan bijaksana, pemerintah memiliki kesempatan untuk memanfaatkan potensi besar teknologi AI untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya publik.
Membangun pemerintahan yang cerdas adalah perjalanan yang panjang dan memerlukan komitmen yang kuat, tetapi dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat mencapai masa depan yang lebih baik dan lebih efisien untuk semua.
Dandi Abidina, peserta Latihan Kader (LK) II HMI Cabang Limboto
Catatan Redaksi: Tulisan opini merupakan pandangan pribadi penulis. LihatSulteng.com menerima tulisan opini yang menyoroti pelbagai fenomena terkini di Sulawesi Tengah.