Lihat Sulteng – Dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah, Satgas II Preemtif Ops Madago Raya menyelenggarakan kegiatan peningkatan kemampuan bagi para calon Da’i dan Da’iyah. kegiatan ini melibatkan berbagai pondok pesantren, madrasah, dan sekolah-sekolah di Kabupaten Sigi.
Kegiatan yang diadakan di Aula Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kementerian Agama Kabupaten Sigi pada Sabtu (19/10/2024), bertujuan untuk membekali para calon pendakwah dengan pengetahuan serta keterampilan dalam menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
Dalam kesempatannya, Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya, AKBP Moh. Taufik, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membentuk pendakwah yang mampu menjadi garda terdepan dalam memperkuat syiar Islam yang damai dan inklusif.
“Kami berharap para peserta mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan memberikan kemampuan terbaiknya untuk mencapai hasil yang maksimal,” ujar AKBP Moh. Taufik.
AKBP Moh. Taufik menyampaikan, bahwa kegiatan ini bisa menjadi wadah silaturahmi dalam menumbuhkan rasa kebersamaan dan kebangsaan, serta mengajak seluruh pihak untuk bersatu melawan radikalisme dan intoleransi, yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk bersatu melawan radikalisme dan intoleransi, yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,” imbuhnya.
Lebih lanjut, AKBP Moh. Taufik juga menegaskan bahwa tantangan radikalisme dan intoleransi saat ini semakin kompleks, sehingga para pendakwah memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman yang benar dan menyejukkan kepada masyarakat.
“Pendakwah tidak hanya bertugas menyebarkan ajaran agama, tetapi juga menjaga persatuan, merawat kebhinekaan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi momentum penting dalam membangun kebersamaan dan memupuk semangat kebangsaan.
“Melalui kegiatan ini, mari kita bersatu melawan segala bentuk paham yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” tutupnya.