Pakar Filsafat: Damai dan Rukun adalah Kebutuhan Umat Beragama

PALU, LIHATSULTENG.COM– Pakar Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Profesor Lukman Thahir menyatakan bahwa kedamaian dan kerukunan merupakan salah satu kebutuhan dasar umat beragama untuk menuju kebahagian dalam beragama.

“Tidak hanya bagi umat beragama. Kedamaian dan kerukunan juga menjadi kebutuhan daerah, bangsa dan negara,” ucap Profesor Lukman Thahir, di Palu, Minggu (6/7/2035), menanggapi isu global mengenai ancaman terhadap kerukunan umat beragama.

Pernyataan Profesor Lukman Thahir sejalan dengan pernyataan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) pada Sektretariat Jenderal Kementerian Agama (Setjen Kemenag), M Adib Abdushomad, yang menekankan pentingnya kerukunan umat beragama di tengah berbagai macam konflik yang melanda dunia internasional.

Kementerian Agama melalui PKUB bersama Kemenko Polhukam telah membahas tentang isu global yang mengancam kerukunan umat beragama.

Baca Juga : Aksi kawal putusan MK di Palu diwarnai kericuhan, dua korban luka-luka

Bahkan, Kementerian Agama, Kemenko Polhukam dan PBNU, sepakat untuk memperkuat program moderasi beragama di masyarakat demi meningkatkan kualitas kerukunan dan kedamaian umat beragama.

Profesor Lukman Thahir yang merupakan Rektor UIN Datokarama mengatakan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya, hingga saat ini tetap konsisten dan terus menggencarkan penguatan pemahaman moderasi beragama di masyarakat.

“Karena kami menyadari bahwa kerukunan dan kedamaian adalah kebutuhan yang harus dipenuhi, untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh umat beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Profesor Lukman.

Sebagai kebutuhan umat beragama, daerah, bangsa dan negara. Maka, sebut Profesor Lukman, kedamaian dan kerukunan antar umat beragama, harus diciptakan dan ditingkatkan kualitasnya secara berkelanjutan oleh umat beragama dari semua agama.

Baca Juga : Anwar Hafid: Jika terpilih menjadi gubernur Sulteng, kami akan bangun industri perikanan dan pertanian

Karena, peningkatan kualitas kedamaian dan kerukunan, tidak terjadi dengan sendirinya, tanpa ada upaya bersama seluruh umat beragama.

Di sinilah, kata Profesor Lukman, dibutuhkan kesadaran global dari semua umat beragama, dan semua perangkat pemerintah, bahwa kedamaian dan kerukunan adalah kunci kebahagian dalam beragama, sekaligus kunci kesuksesan pembangunan.

“Maka dibutuhkan upaya penyadaran semua umat beragama bahwa kedamaian dan kerukunan menuju kebahagian dalam beragama atau BahagiaBeragama, merupakan kebutuhan setiap individu manusia,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, sinergi antara Kementerian Agama dengan Kemenko Polhukam yang melibatkan PBNU merupakan langkah tepat dan strategis untum meningkatkan kualitas kedamaian dan kerukunan nasional,” ungkapnya.

Kerja sama multi pihak, sebut dia, harus dilakukan, agar upaya penyadaran yang diikutkan dengan literasi pentingnya toleransi untuk mewujudkan kedamaian dan kerukunan dapat dilakukan secara bersama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *