LihatSulteng.com – Empat atlet petanque kembali menyumbang satu medali emas untuk Sulawesi Tengah (Sulteng) di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Bahkan, capaian Frischa Priscillia Mongguwi, Ichlasul Amal, Heriyanto, dan Firmasyah, ini menorehkan sejarah baru sebagai medali emas pertama di cabang olahraga (cabor) petanque untuk Sulteng, sejak petanque pertama kali diikutkan sebagai cabor resmi di Indonesia pada SEA Games 2011
Frischa Mongguwi dan kawan-kawan (dkk) berhasil menumbangkan tim petanque Jawa Timur dengan skor 10-9 di Sport Center Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Senin (16/9/2024). Tim petanque asuhan Andi Sultan Birlin ini menyabet medali ke-19 untuk Sulteng pada kategori triple dua putra dan satu putri.
Meski petanque belum terlalu familiar di telinga publik Sulteng, tetapi dari 30 cabor yang diikuti Sulteng, petanque menjadi satu dari 11 cabor yang diklaterisasi KONI Sulteng mampu mencapai program Sulteng Emas 2024. Induk organisasi cabor di Sulteng ini mendasarkan penilaiannya pada hasil kejuaraan nasional dan internasional sepanjang 2022.
Kendati menjadi bagian dari target meraih 10 medali emas untuk Sulteng di PON 2024 sekaligus mencatatkan sejarah pertama untuk Sulteng di cabor petanque, tetapi usaha para atlet dan official mencapai medali emas beroleh rintangan sulit sehingga patut diapresiasi setinggi-setingginya.
Di mana, Sulteng sempat alami kekalahan dari tuan rumah Aceh tetapi berhasil lolos sebagai runner up di pool. Sementara di semi final, Sulteng berhasil mengalahkan Jakarta yang diperkuat sejumlah pemain nasional dengan skor telak yakni 13-4. Sebelum akhirnya mengandaskan perlawanan Jawa Timur.
Tak hanya itu, kontingen petanque Sulteng sempat melalui “jalan terjal” di PON 2024. Sebab, harus menempuh perjalanan darat menggunakan bus selama 20 jam karena tertinggal pesawat rute Medan-Banda Aceh dan alami dua kali pecah ban. Bahkan, nomor triple mix yang menyumbang emas untuk Sulteng, menjadi satu-satunya harapan setelah dua nomor lain gugur.
Catatan apik lain yang dipersembahkan kontingen petanque Sulteng ialah menjadi putra-putri asal Sulteng perdana yang menyumbangkan medali emas. Adapun, dua medali emas Sulteng lainnya disabet oleh Azzahra Permatahania, atlet kelahiran Jakarta yang batal membela Riau dan I Gede Siman Sudartawa, atlet asal Klungkung Bali. Baik Azzahra maupun Siman, tercatat sebagai andalan Indonesia di kompetisi internasional.
1 comment