Beda Kronologi Soal Tewasnya Dua Penambang di Kawasan PETI Moutong

PARIMO, LIHATSULTENG.COM– Longsor terjadi di kawasan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Lobu, Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Minggu (28/12/2025). peristiwa itu mengakibatkan dua pekerja meninggal dunia.

Kronologi versi warga

Berdasarkan keterangan salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 05.00 Wita. Saat itu, operator alat berat bernama Yayan bersama beberapa pekerja sedang menggali material menggunakan ekskavator di lokasi PETI milik Na’a (56).

Tak lama setelahnya, delapan penambang tradisional turun ke dalam lubang galian untuk bekerja memakai linggis.

“Kondisi tanah yang digali sudah tidak memiliki struktur pengikat seperti akar, sehingga struktur tanah tidak stabil menyebabkan tumpukan tanah di atas lubang (titik dimana digali) terjadi longsor,” kata warga.

Lima penambang berhasil menyelamatkan diri, sementara dua di antaranya meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka berat. Korban luka dilarikan ke Puskesmas Moutong untuk mendapat penanganan medis.

Baca Juga : Pemohon SKCK di Polres Parigi Moutong Meningkat

Dari penelusuran, Lokasi PETI berada di bawah pemodal berinisial DG AR, yang telah lama beroperasi di Desa Lobu.

Kronologi versi Polres Parigi Moutong

Sementara Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan mengatakan bahwa peristiwa nahas itu terjadi di lokasi bekas PETI, berdasarkan keterangan saksi, korban sempat berpamitan untuk mengambil pasir yang akan didulang tak jauh dari lokasi saksi berada, namun tak lama berselang longsor pun terjadi.

“Korban baru berjalan sekitar 10 meter dari saksi ketika tebing di atasnya tiba-tiba longsor dan menimbun korban. Korban tidak sempat menyelamatkan diri,” kata AKBP Hendrawan dalam keterangan resminya Minggu malam.

Dari data yang dihimpun Polres Parimo, korban pertama diketahui bernama Edi Muhamad (50), warga Desa Oli Mohulo, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Ia ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun material longsor berupa tanah dan batu dari tebing setinggi sekitar 10 meter.

Baca Juga : Kaops Madago Raya Beri Reward untuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Poso, Ini Keberhasilannya!

Hendrawan menjelaskan, upaya pencarian dan evakuasi awal dilakukan oleh rekan-rekan korban. Sekitar pukul 10.00 Wita, Edi Muhamad ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan dievakuasi ke Desa Lobu.

“Selanjutnya, korban Edi langsung dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo menggunakan Ambulans,” ucapanya menambahkan.

TNI-Polri yang dibantu warga sekitar terus melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban lainnya sekitar pukul 15.00 Wita. 1 Orang ditemukan meninggal, bernama Sharil (32), warga Dusun II Boloung, Desa Boloung Olonggata, Kecamatan Moutong, dan 2 orang lainnya berhasil selamat.

“Jenazah Sahril saat ini telah berada di rumah duka di Desa Boloung Olonggata,” ujar AKBP Hendrawan

“Dengan ditemukannya satu korban tambahan, total korban meninggal dunia dalam peristiwa ini menjadi 2 (dua) orang” tambahnya

Baca Juga : Layanan Kesehatan Gratis Polda Sulteng Jadi Favorit Warga di Car Free Day

Sementara jumlah korban yang berhasil dievakuasi dan selamat, seluruhnya ada 2 (dua) orang, masing-masing bernama Karim (36), warga asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang mengalami patah tulang pada kaki, serta Faidat (25), warga Desa Boloung, Kecamatan Moutong, yang berhasil menyelamatkan diri dengan berlindung di tebing saat longsor terjadi.

“Korban yang selamat masih berada di Puskesmas Moutong, untuk mendapatkan penanganan Medis,” ucapnya

Kapolres menegaskan bahwa sejak dilakukan penertiban oleh aparat kepolisian, tidak ada lagi aktivitas pertambangan yang menggunakan alat berat di lokasi bekas PETI tersebut.

“Aktivitas yang dilakukan di lokasi hanya berupa penambangan manual menggunakan dulang,” tutup Hendrawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *