LihatSulteng.com – Rusdy Mastura masih terus menjaga asa agar bisa bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah 2024. Itu menyusul klaim Cudy, sapaan karibnya, yang beroleh dukungan dari empat partai politik (parpol).
“Yang sudah dapat PDI Perjuangan, Hanura, Perindo, dan PPP,” ungkap Cudy kepada awak media di Palu, Rabu (24/7/2024).
Pernyataan Cudy ini bisa menaikan tensi politik dengan sejumlah pihak. Sebab, sejauh ini yang paling tegas mendukung bekas wali kota Palu 2005-2015 ini baru Perindo.
Hanya saja, partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu cuma meraih dua kursi dari total 55 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulteng pada Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 lalu.
Masih butuh setidaknya tambahan sembilan kursi agar lolos pencalonan, sebagaimana syarat dalam pasal 11 Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 8/2024 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, di mana pasangan kandidat kepala daerah wajib didukung parpol atau gabungan parpol dengan minimal 20% kursi atau 25% dari total suara di DPRD.
Namun, gubernur Sulteng 2021-2024, ini boleh sedikit bernapas lega lantaran partai besutan Megawati Soekarnoputri hanya memberikan satu-satunya warkat penugasan kepadanya, di antara figur-figur lainnya. Di Pemilu 2024 kemarin, partai banteng meraih tujuh kursi di Parlemen Sam Ratulangi—sebutan lain DPRD Sulteng.
Adapun PPP dan Hanura, pemilik masing-masing satu kursi di DPRD Sulteng hasil Pemilu 2024, sejatinya telah diklaim mendukung Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai NasDem yang kini “turun gunung” untuk berlaga di gelanggang pemilihan Sulteng-1.
Sekadar pengingat, empat parpol yang diklaim Cudy ini merupakan koalisi parpol yang mengusung Ganjar Pranowo-Mohammad Mahfud MD, pasangan kandidat nomor urut 3 di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Selain empat parpol di atas, kader Gerindra ini mengaku sedang menjajaki peluang dukungan dari salah satu parpol besar. Cudy bilang, parpol ini belum final menentukan figur yang bakal diusung.
“Kalau dapat Golkar, Alhamdulillah. Saat ini sementara survei,” sambungnya.
Perlu diketahui, meski Golkar belum menentukan pilihan akhirnya, tetapi sedari awal 2024, partai beringin telah menujuk dua kadernya sebagai calon gubernur Sulteng yaitu Mohammad Arus Abdul Karim (Ketua Golkar Sulteng) dan Mohamad Irwan Lapatta (Ketua Golkar Sigi).
Tetapi, belakangan dikabarkan, Golkar menjadikan Irwan Lapatta sebagai satu-satunya kandidat. Sementara Arus Abdul Karim dipersiapkan menjadi ketua DPRD Sulteng.
Hal ini menyusul perolehan delapan kursi DPRD Sulteng sekaligus kemenangan partai asuhan Airlangga Hartarto di Pemilu 2024 untuk level Sulteng.
Adapun terkait survei, Cudy disebut-sebut menduduki posisi teratas dalam survei internal Golkar, mengungguli Iwan Lapatta dan Moh. Hidayat Lamakarate, juga dirumorkan “pindah haluan” ke Golkar.
Namun, sepertinya Golkar lebih berpeluang mendukung Cudy karena sejak menjadi anggota DPRD Sulteng, ketua DPRD Palu, wali kota Palu, hingga Pilkada Sulteng 2020, Golkar selalu menjadi “kendaraan politik” Cudy.
Kendati ada pasangan kandidat lain yang mengeklaim telah beroleh dukungan final dari parpol, tetapi Cudy yang merupakan politisi kawakan ini punya penilaian berbeda. “Belum ada parpol yang dapat B.1-KWK, jadi masih bisa berubah,” imbuhnya.
Sebagai informasi, selain Rusdy Mastura yang kembali menggandeng petahana Wakil Gubernur, Ma’mun Amir, sudah ada dua tandem lain yang memastikan diri bisa berlayar di Pilkada Sulteng 2024.
Pertama, Ahmad Ali dengan menggaet Abdul Karim Aljufri, politisi muda cum sekretaris Gerindra Sulteng dengan dukungan 29 kursi di DPRD Sulteng, masing-masing dari NasDem (8 kursi), Gerindra (7 kursi), PKB (5 kursi), PAN (2 kursi), Hanura, dan PPP, masing-masing satu kursi. Pun ada dukungan dari parpol nonparlemen seperti PSI dan PRIMA.
Kedua, Anwar Hafid (Ketua Demokrat Sulteng) dan Reny Lamadjido (Wakil Wali Kota Palu) dengan koalisi Demokrat (8 kursi), PKS (5 kursi), dan PBB (1 kursi), berjumlah 14 kursi. (RDR)