Syarifuddin Hafid Pimpin HNSI Sulteng, Bertekdat Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan

PALU, LIHATSULTENG.COMSyarifuddin Hafid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk periode kepengurusan 2025-2030.

Pemilihan tersebut berlangsung dalam Musyawarah Daerah (Musda) II HNSI Sulteng di Hotel The Syah, Sabtu (23/8/2025).

Syarifuddin Hafid mengambil alih kepemimpinan organisasi dari mantan Bupati Banggai, Herwin Yatim.

Dalam sambutan pertamanya sebagai ketua terpilih, ia menegaskan HNSI merupakan organisasi berbasis nelayan dan nonpolitik.

Ia menyoroti bahwa kesejahteraan nelayan di Sulteng masih tertinggal jika dibandingkan dengan provinsi tetangga seperti Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurutnya, untuk mengejar ketertinggalan itu, diperlukan visi bersama serta dukungan sarana dan prasarana yang modern.

Baca Juga : Ketua DMI Sulteng mulaikan "Gerakan Masjid Mart"

“HNSI harus menjadi rumah besar nelayan, tempat berjuang bersama sekaligus tonggak utama membangun masa depan perikanan dan kelautan yang lebih baik,” tegasnya.

Musda II HNSI Sulteng ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sulteng, Rany A Lamadjido. Dalam kesempatan yang sama, Wagub Rany juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan nelayan dari PPI Ogoamas, PPI Donggala, PPI Ogotua, dan PPI Ampana, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap sektor kelautan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulteng, Moh. Arif Latjuba, yang hadir dalam acara tersebut, memaparkan potensi besar yang dimiliki daerahnya. Ia melaporkan jumlah nelayan di Sulteng mencapai 94.887 orang, dengan produksi perikanan tangkap pada tahun 2024 hampir menyentuh angka 300 ribu ton.

Baca Juga : Kesal Ditagih Utang RP 160 Ribu, Pria di Palu Tikam Teman Hingga Tewas

Ia menambahkan, program Berani Tangkap Banyak merupakan bagian dari BERANI Makmur yang membutuhkan dukungan penuh seluruh pemangku kepentingan.

“Kami telah memulai program bantuan Vessel Monitoring System (VMS) bagi kapal di atas 12 mil laut, serta mengembangkan konsep Smart Fishing bagi kelompok nelayan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *